Counter Culture

counter-culture.jpg
“Memang saya seaneh itu ya ?”

——————————————–

“Dia itu adalah anak muslim, dulunya anak rajin beribadah dan selalu bertaqwa kepada orang tua. Tetapi sebelum kematiannya, kami mersakan bahwa ada sesuatu yang berubah, barang – barang di rumah banyak hilang, kebiasaanya minta uang makin menjadi – jadi. Apalagi sekarang dia selalu kepergok membawa batangan rokok. Tahunya, dia salah pergaulan. Kayaknya dia takut dicap sebagai anak aneh di sekolahnya, makanya dia masuk arus mereka – mereka yang laktanullah ini.”

Beberapa diantara anak – anak kelas saya adalah seorang gangster, dimana kehidupan mereka biasa diisi oleh rokok, bokep, dan motor. Padahal ketika saya melihatnya saat saya menjajali bangku sekolah dasar (Ya, adapun saya pernah sekelas dengan mereka), mereka adalah seorang yang cukup disegani dalam hal beragama; taqwa, maksudnya. Apalagi mereka juga cukup pintar (dulunya).

Awalnya saya berpikir apabila mereka telah masuk kedalam salah pergaulan, sebuah masalah klasik namun masih menjadi ritual banyak orang. Ternyata saya “salah”, mengapa ? karena tak lain dari mereka ternyata takut untuk dicap sebagai orang aneh.

Spekulasi

  1. Orang yang kerjaannya diam di kelas saat jam istirahat adalah salah satu contoh orang yang aneh, menurut kamus mereka. Dengan begitu mereka bias mengejek – ngejek orang tersebut. Hitung – hitung usaha dapat teman baru, atau sekedar pelampiasan.
  1. Nerd yang diejek akan menjadi rendah diri, pemalu, bahkan cenderung menjadi pendiam. Namun adapula sebagian dari mereka yang sadar bahwa mereka tidak kurang menebar eksistensi di belantara kawula muda.
  1. Setelah beberapa sumpah serapah, mereka berusaha menjadi seorang yang keren tanpa mempedulikan ‘kodrat’ mereka sebagai manusia yang takluk dihadapan Tuhan. Mungkin dengan alasan apabila dia tidak berubah, maka hidupnya terkucilkan, rokok mulai berkenalan, baju ketat dan armband mulai bertemu pandang. Nilai – nilai mulai turun dan perhatian orang tua makin ditepis. Gotcha ! Nilai sempurna.

Hal itu saya namakan sebagai Counter Culture. Pokoknya termasuk kedalam perlawanan terhadap budaya sendiri. Bukan hanya masuk kedalam bidang agama, karena Counter Culture sendiri masuk kedalam beberapa hal. Saya contohkan :

  1. Tradisi mengganti nama orang desa, nama di desa tidak menjamin karena justru dikenal oleh keudikannya. “Soeroto menjadi St. Marco, Sarbini menjadi Santy, Iskandar menjadi Alexander, Juminten menjadi Jessica.”
  2. Anak – anak seusia saya mungkin banyak yang masih innocent, didasari oleh rasa penasaran mereka, banyak yang mencoba – coba segala sesuatu. Seperti barang – barang illegal macam putaw dan keluarganya, atau sekedar rokok Star Mild. Karena ketagian, ditambah spekulasi apabila tidak mengikuti mayoritas akan dijauhi, maka mereka akan keterusan.

Ya, di atas hanya contoh saja sih. Hanya semacam pembukaan terhadap realita – realita yang sudah pernah diungkapkan.

Hanya catatan pendek saja :

“Apa yang akan kalian bawa dengan segala eksistensi itu, ke dunia sana nanti ?”

Ya, benar – benar pendek, bukan ?

*Ngeloyor pergi. Meditasi. Membuat update postingan ini di kemudian hari*

trademark-cr.png

46 Tanggapan

  1. banyak orang sangat mempedulikan eksistensi … kadang sampe rela melakukan apa saja …

  2. Salah satunya ya artis. Banyak yang melupakan sekolah.

    Mencetak artis negtop ber-IQ bontot.

  3. Hus,ingat,gak boleh iklan…. kok ada merek rokok tuh!

  4. Hmm klo misalnya sia manusia aneh itu gak ikut2an mengejar eksistensi dirinya ..gimana?

  5. Another stereotip, jadi orang sukses. 😀

  6. Takut dicap sebagai orang aneh itu wajar kok DeBe…

    yang lebih aneh lagi, tidak takut kalo dicap aneh…(aneh disini, i mean sesuatu yg kurang baik)

  7. Contoh Kasus :

    “Kebiasaan makan beling dicap aneh, dan orang tersebut tidak takut…”

    Saya mengerti kalau itu aneh. :mrgreen:

  8. pamer avatar dari blog temporary :mrgreen:

  9. debe jangan niru-niru mereka yaa 😀

  10. Cewe2 penghibur itu pada ganti nama yang lebih kota dan “barat” (kayak nama baptis) supaya keren. BTW terimakasih udah ingetin aku pasang peringatan buat dewasa. 🙂

  11. Takut untuk menjadi aneh… IMO, ini kembali pada psikologi si anak tu sendiri. Makin kuat dia bisa bertahan dengan apa yang dia anggap baik, maka gejala yang disebutkan di post ini harusnya akan makin samar.

    Biasanya sih ini terjadi pada orang-orang yang menganggap bahwa “penerimaan oleh lingkungan” itu penting. Saya sendiri pernah nulis soal ini dulu, walaupun dari sudut pandang yang agak berbeda. 😉

    “Apa yang akan kalian bawa dengan segala eksistensi itu, ke dunia sana nanti ?”

    Welah, itu mah udah kajian yang beda lagi, atuh… ‘Dunia sana’ mah udah lepas sama sekali — dari soal ‘aneh’ maupun ‘gaul’ ini. 😀

  12. Nerd point saya 94% lho…waktu coba di nerdtest.com

    Tapi saya pede.wakakakakak

  13. intinya sih menurutku seharusnya jadi diri sendiri aja, atau kalo mampu malah jadi trendseter. Ya, dari pada sekedar ikut ikutan aja toh.

  14. aneh yg berkarakter => bisa jadi artis tuh…

    aneh beneran pergi aja.

  15. @ cK

    Iya, iya…

    Tumben tidak hattrick.

    @ sora9n

    Pengambilan jalan yang ekstrim itu menyenangkan, lho.

    Benar – benar jawaban yang pendek, sama seperti artikelnya. 😀

    @ nuragus

    Baguslah. :mrgreen:

    @ danalingga

    Itu sih sama seperti mengubah keinginan dari Persiden jadi Perdana Menteri dong ? <– Ngawur 😕

  16. @ adine

    Itu definisi aneh yang sama sekali berbeda.. 😀

  17. Saya ga rela™ dijajah™ kebudayaan negatip! 😆
    *sambil baca manga*

  18. maksud saya dengan komen yang di bilang ngawur itu, adalah jika mau counter culture ya janganlah sekedar asal ikut ikutan beda aja. Begitu pak DB, apa masih dianggap ngawur ya? 😆

  19. Sebenarnya yang ngawur sih komentar saya…. 😕

    “Kalau mau menjauh dari api, langsung saja menjauh beberapa ratus meter, jangan cuma beberapa sentimeter. Sama saja bohong.”

    Itu sih maksudku…

  20. diejek neh?

    hei hei…miyu preman tp cm preman kelahi lho ya? 😀

    di bagian spekukasi 1 semua… -___-

    2. nerd emg di ejek2. biasa, iri org pintar 😛 tp yg bikin sebel itu, org nerd ngejek org biasa nerd. ga ngaca apa?

    3. hoi…miyu pake wristband jg, tp itu karena wristband adalah aksesoris sport. miyu main badminton jg pake itu. jgn selalu slh sangka ya?

    silahkan tenangkan diri ^^;a

  21. Orang yang kerjaannya diam di kelas saat jam istirahat adalah salah satu contoh orang yang aneh, menurut kamus mereka. Dengan begitu mereka bias mengejek – ngejek orang tersebut. Hitung – hitung usaha dapat teman baru, atau sekedar pelampiasan.

    Setuju… saya juga korban.

    Tapi biarkan saja, kalau menurut saya. Eksistensi tidak penting, yang penting tujuan berada di lingkungan itu tercapai. :mrgreen:
    Lain halnya kalau tujuannya untuk mengejar eksistensi…

    Saya juga mengenal beberapa orang yang terjebak hal ini di lingkungan ini.

  22. @ Mihael “D.B.” Ellinsworth

    Aha, maafkan kalau komen saya yang kali ini bakal panjang… 😛

    IMO, ekstrim itu berbahaya lho kalau nggak siap mental.

    selesai

  23. @ Dana

    intinya sih menurutku seharusnya jadi diri sendiri aja, atau kalo mampu malah jadi trendseter

    *ngakak* 😆
    itu persis kaya kata kata temen Ma,, “kalo pede bisa jadi mode lho Ma”

    Ternyata self esteem itu perlu banget ya,, masalahnya emang susah banget kok ngerasain dihina hina orang,, dibenci sekelas,, atau dianggep aneh,, kalo diturutin kita ga nyaman,, kalo dicuekin abis abisan kesannya stoic dan ga berhati,,

    ayo sama sama belajar buat punya self esteem yang baik,,
    *padahal Ma yang butuh banget belajar buat itu* 😛

  24. Jadi orang sukses.. hmm… amin deh heheh.. soalnya aku juga tipe yang klo jam istirahat diem di kelas heu~

  25. @ Uchiha Miyu

    di bagian spekukasi 1 semua… -___-

    Biarin.

    tp yg bikin sebel itu, org nerd ngejek org biasa nerd. ga ngaca apa?

    Ada ya ? 😕

    hoi…miyu pake wristband jg, tp itu karena wristband adalah aksesoris sport. miyu main badminton jg pake itu. jgn selalu slh sangka ya?

    Siapa sih yang melarang ? 👿

    @ Xaliber von Reginhild

    Yang terjebak, banyak sekali. Di sekitar saya.

    @ sora9n

    Panjang ?

    Konteksnya berbalik kalau sudah siap. 😀

    @ Rizma

    Ternyata self esteem itu perlu banget ya,, masalahnya emang susah banget kok ngerasain dihina hina orang,, dibenci sekelas,, atau dianggep aneh,, kalo diturutin kita ga nyaman,, kalo dicuekin abis abisan kesannya stoic dan ga berhati,,

    Hmm…itu saya, tahun lalu.

    @ chielicious

    Dulu sih saya begitu.

  26. Menurut saya, “Aneh” itu “Tampil Beda”. Enjoy aja individualitas kita.
    Dan kalo ada yang mengejek, cuek aja. Mereka tak pantas dijadikan teman.
    Lagipula, beberapa teman terbaik saya termasuk nerd, dan mereka orangnya asik.

  27. Itu perspektif anda, kan ? Andai semuanya berpikiran begitu…Itu yang saya maksud. Belum banyak yang bisa menerima kenyataan…

  28. hemm DeBe gmn kalo pas istirahat diem di perpus? itu artinya apa? aneh ga tuh? soalnya saya dulu begitu 😀 soalnya klo di luar males…banyak orang padahal suka juga tempat rame sih..cuman klo lagi istirahat males..itu kenapa ya DeBe? *ko jadi konsultasi geneh?*

  29. Selama tidak ketahuan sih tidak akan dicap aneh. 😆

    Saya juga (Saat kelas X) selalu ke perpustakaan, baca koran.

  30. […] perlu belajar susah-susah supaya bisa jadi orang yang pintar di sekolah. Anda tidak perlu jadi orang yang dianggap nerd oleh teman-teman Anda untuk jadi orang pintar. Anda bisa setiap hari menonton anime, bermain video […]

  31. peer pressure itu bagi remaja memang berat, apalagi kalo tidak punya karakter yang kuat.


  32. dimana kehidupan mereka biasa diisi oleh rokok, bokep, dan motor

    gw banget! 😆

  33. @ itikkecil

    Ya. 😀

    @ caplang™

    Kok saya tidak tertular virus itu, ya ?

  34. rokok, bokep, molor… kayaknya umum dialami. tapi tak semuanya berhasil terus melangkah dan meninggalkan jebakan2 itu.

    terutama rokok!! hehe *lirikkanankiriatasbawahdepanbelakang*
    Heran sama yangs atu itu, rokok itu demi eksistensi? demi jati diri? Atau sekedar addiksi? maap jadi oot.

  35. ah. bukankah intinya satu saja?

    yang penting, EKSIS!™

    entah kenapa, saya merasa perlu men-TM-kan kata tersebut karena sudah terlalu sering saya dengar dari masa dulu… walaupun tidak diketahui, siapa sebenarnya pemilik trademark tersebut. :mrgreen:

    IMO, apa yang salah dengan nongkrong di perpus atau di kelas waktu istirahat? kenapa pula harus dikaitkan dengan nerd-isme? *halah, bahasa apa sih ini, maafkan saya 😛 *

    nice point about the counter-culture is, that once its people can establish a hard, well-founded basis, they can stand as high and equal as their counterpart(s).

    kenapa juga tidak membuat counter-culture bahwa ‘nongkrong di kelas atau perpus bukan tidak keren’? IMO, itu bukan hal yang tidak mungkin dilakukan. tapi komunitasnya harus di-establish dulu, sih. dan tidak perlu jadi nerd, kan?

    ~dulu
    ~nongkrongDiKantin
    ~nongkrongDiKelasJuga
    ~nongkrongDiPerpusJuga
    ~nongkrongDiMasjidJuga

    ~ah,masaSMU :mrgreen:

  36. Wah wah wah…
    Astaganaga, anak muda jaman sekarang seperti itu twho… *gaya orang tua*

  37. Armband yang dimaksud itu yang duri” bukan?

  38. […] perlu belajar susah-susah supaya bisa jadi orang yang pintar di sekolah. Anda tidak perlu jadi orang yang dianggap nerd oleh teman-teman Anda untuk jadi orang pintar. Anda bisa setiap hari menonton anime, bermain video […]

  39. […] perlu belajar susah-susah supaya bisa jadi orang yang pintar di sekolah. Anda tidak perlu jadi orang yang dianggap nerd oleh teman-teman Anda untuk jadi orang pintar. Anda bisa setiap hari menonton anime, bermain video […]

  40. […] tidak perlu belajar susah-susah supaya bisa jadi orang yang pintar di sekolah. Anda tidak perlu jadiorang yang dianggap nerd oleh teman-teman Anda untuk jadi orang pintar. Anda bisa setiap hari menonton anime, […]

  41. […] tidak perlu belajar susah-susah supaya bisa jadi orang yang pintar di sekolah. Anda tidak perlu jadiorang yang dianggap nerd oleh teman-teman Anda untuk jadi orang pintar. Anda bisa setiap hari menonton anime, […]

  42. […] tidak perlu belajar susah-susah supaya bisa jadi orang yang pintar di sekolah. Anda tidak perlu jadiorang yang dianggap nerd oleh teman-teman Anda untuk jadi orang pintar. Anda bisa setiap hari menonton anime, […]

  43. Very nice post. I simply stumbled upon your blog and wished to mention
    that I have really enjoyed browsing your weblog posts. In any case
    I’ll be subscribing for your rss feed and I hope you write once more very soon!

Tinggalkan Balasan ke Mihael "D.B." Ellinsworth Batalkan balasan