Repot Amat ?

main-image-komunitas-blogger-2.jpg 

“Repot Amat ?”

Besok itu, acara yang sudah banyak dibicarakan di milis Kristen, akan ditayangkan.

Besok itu, acara yang menurut rencana akan diset lewat stasiun swasta itu, akan disiarkan.

Besok itu, acara yang benar – benar diusut oleh seseorang anti-Islam dan pendukung Zionis, akan diluncurkan.

Besok itu, acara yang berdurasi 1 jam nonstop tanpa iklan itu, akan diperlihatkan.

Besok itu ada acara.

Acara apa ?

Acara apa ?

Kalau ditilik melalui penerawangan saya, film yang bernama “Sebuah Penantian“, yang dibintangi oleh Restu Sinaga, Christine Hakim, Mario Lawalatta, dan Nana Mirdad itu akan ditayangkan di sebuah channel televisi swasta. 3, kalau benar – benar diusahakan. Semua Gereja sudah menyetujui penayangan acara ’sakral’ itu. Semua institusi bermayoritas Kristen sudah menuggu – nunggu hal itu. Semua penginjil Zionis sudah mengharapkan acara seperti itu. Tujuannya, agar seluruh Indonesia dapat menerima Yesus sebagai Tuhan.

Tak tanggung – tanggung, proses ritualnya sudah setara dengan acara main dukun. Sudah melewati ritual kekristenan khusus. Puasa sebulan penuh. Semua awaknya berasal dari jemaat Gereja. Semuanya anak – anak Tuhan Yesus. Hwarakadah.

Tentunya dengan begitu, kita semua akan menyadari bahwa Kristen adalah musuh dibalik selimut. Semua Muslim akan menganggap itu adalah produk tayangan Kafir™ dan Zionis™ Israel™. Sementara anak – anak tidak boleh menonton, orang muslim ’diwajibkan’ untuk mengambil air wudhu, berdzikir, dan meminta perlindungan ketika anda semua (yang penasaran) melihat sebuah kepercayaan nasrani di dalam tayangan itu.

Memang tidak dipersalahkan. Memang kita semua harus waspada, tetapi untuk apa paranoid ?

Larangan itu akan menyebabkan kita semua ingin menontonnya. Sudah menjadi teori dan dumasar bagi anak kecil yang sering melanggar larangan orang tua. Ditambah lagi kalau anda menyerukan gerakan matikan TV pada jam – jam yang dimaksud. Coba anda tilik kelakuan orang yang disebelah saya sekarang ini, dia makin penasaran dengan acara tersebut karena sudah diwanti – wanti untuk tidak ditonton. Jadi, amatlah percuma kalau kita melarangnya.

Sudah banyak acara serupa yang dibiarkan. Lho, kita tidak sadar ? Coba lihat kalau setiap setengah 5 subuh selalu ada acara Islami yang membahas tentang hal – hal sejenisnya. Meski anda terang – terangan tidak setuju, tapi anda jangan mangkir kalau keduanya punya tujuan untuk mencerahkan agama. Saya kira tujuan – tujuan yang sudah diperkirakan di atas baru sebatas praduga yang memang tidak bisa menjadi sebuah fakta.

Mengadaptasi dari apa yang pernah dipopulerkan di Republik Mimpi,

Sedikit – sedikit, bilang sesat.
Sedikit – sedikit, bilang sesat,
Bilang sesat, kok cuman sedikit – sedikit…?

Yak, apa – apa dibilang sesat. Saya sudah melihat sedemikian banyak bentuk dan rupa peng-sesat-an yang terjadi di muka bumi Indonesia. Mulai dari Kristen, dibilang sesat. Zionis, didakwa sesat. Al-Qiyadah, difatwa sesat. Andai FPI juga didaulat sesat, hidup jadi sedikit lebih adil. Dan memang, hampir semua cukup layak dilabel seperti itu, tapi ingat, memberi fatwa sesat keseluruh penjuru menyebabkan agama kita akan dicap sebagai juru pemberi sesat. Tentunya tidak salah, tapi masa kita menerapkan standar ganda seperti ini ?

Standar ganda ? Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, dikala kita memberi fatwa haram untuk acara Kristiani tersebut, kita masih dimanjakan oleh sebuah fakta bahwa acara serupa masih ada untuk kita, setiap hari, pada jam – jam subuh. Di sesi lain, ada acara Hidayah, yang memberikan refleksi tentang kekjaman Tuhan terhadap orang – orang Murtad, tentunya dikemas dalam konteks Islami nan menyegarkan.

Kita tidak lupa ’kan, kalau tujuannya untuk mencerahkan agama orang…? Saya tahu kalau ada prosesi pemurtadan bagi penonton non-muslim. Tetapi, apakah kita punya kewajiban untuk melarangnya ? Ingat, setakut apapun kita bagi kasus seperti ini, pemegang sejati kepercayaan kita hanya ada di tangan Tuhan. Kalau masih tidak percaya akan kekuatan Sang Maha Pencipta, berarti kalian telah menuhankan hipnotis acara tersebut. 😉

Tentunya, bukan berarti kita perlu waspada. Saya hanya ingin mengingatkan, janganlah lupa dengan apa yang sudah kita lakukan bagi kelangsungan Agama Muslim yang kabarnya menguasai dunia selama 1000 tahun. 😉

Oh, ya. Tentunya, secara pribadi ini, saya lebih mendukung pembumihangusan TV seperti itu, kenapa ? Karena dengan begitu listrik Indonesia bisa disimpan untuk hal yang lebih berguna. 1 jam saja, tapi kalau dimatikan oleh segenap umat Muslim di Indonesia, yang tersimpan bisa besar. Selama ini ‘kan, ada orang yang teriak – teriak matikan TV selama beberapa menit, kita tidak menganggap. 😆

Artikel Terkait :

  1. Sebuah Penantian
  2. Hipnotis Masal – My Hope Indonesia – hahahaha
  3. Program My Hope dan Pemurtadan
  4. Waspadai Misi di TV 15 Desember 2007
  5. Gak Perlu Panik, Tapi Yang Jelas Malah Bikin Penasaran !!!
  6. Waspadailah Dombasasi Umat Domba, Karena Murtad Lebih Berbahaya Dari Naiknya Harga BBM
  7. Acara Pemurtadan di TV?
  8. Missionaris di TV Nasional
  9. SMS
  10. Isu Kristenisasi via Audio Visual
  11. Waspadai Misi Kristenisasi di RCTI 15 Desember 2007
  12. Matikan TV mu!
  13. Film “Sebuah Penantian”- Layak Dinanti!
  14. Mereka yang Pintar, Kok Kita yang Kebakaran Jenggot?
  15. Seruan Eramuslim: Matikan TV pada Sabtu, 15 Desember 2007 sore!
  16. Komentar My Hope Indonesia
  17. Komentar Saya Mengenai “My Hope Indonesia”? Wahai Orang Islam yang Miskin, Pindahlah ke Agama (apa saja) yang Dapat Membuat Hidupmu Sejahtera Lahir dan Batin (di Dunia)
  18. Sebuah Penantian.. Kristenisasi?
  19. Sebuah Penantian. Siapa yang harus Waspada?
  20. My Hope Indonesia
  21. Stop SMS Provokatif Menjelang Natal!!
  22. Rencana Tayangan “My Hope Indonesia” (Misi Gerejakah?)

 

80 Tanggapan

  1. Hmm, susah juga sih mau komentarnya. Yah, salah sedikit dibilang sesat, sih. Soal larangan juga kayaknya ngga mempan, lha wong acara-acara serupa udah banyak, didiemin aja. Padahal nggak usah repot-repot, matiin aja TV-nya kalau emang nggak mau nonton. Titik. kalau udah soal ngeladenin anak kecil, ajak aja tuh anak bersepeda atau apa, ya ngga? Repot banget.

    Kalau saya sendiri sejujurnya memilih untuk tidak menonton. Belum tau kalau anggota keluarga yang lain.

  2. baru inget. saya nggak bisa nonton film itu karena ngajar. ada siaran ulangnya ga?? 😕

  3. Asal yakin ya brother…
    atau matikan TV or pindah channel kalo g suka, bener ga??

  4. Aih, saya keduax 😛

  5. Buset…. ngapain pula nonton…. mendingan nonton HentaiDiscovery Channel atau NGC (NatGeo)..

    Oh, ya… Ketigax….

  6. Ada teman gua komen, kalo ntar banyak orang indonesia berhasil pindah “bendera” apa gerja mampu menampung. Sedangkan sekarang gereja-gereja di Indonsia belum sampai ke tahap dewasa, seperti anak kecil berantem karena hal-hal sepele. 😀

  7. @Magister of Chaos:
    No hentai 😈

    @Ronsen:
    Hmm, iya, bener. Kalo di Indonesia timur sana sih ngga masalah (karena mayoritas non-Muslim). Tapi kalau di daerah yang mayoritas Muslim? Menggusur tempat tertentu untuk bikin gereja baru? Bisa masalah besar.

  8. Itu yang nyuruh2 matiin tipi koq konyol banget yaaa.. sampe cengengesan sendiri gue 😛

    film nasrani disebut2 sesat … film rohani muslim di puji2.. d u notice sumthing wrong right there??

  9. @chielicious:
    Sesat atau ngga sih tergantung orangnya. Yang patut digarisbawahi: sebenarnya tidak semua film yang katanya film rohani muslim itu bener2 film muslim. Asal tau aja, rata-rata cuma pakai embel-embel muslim, tapi tuh film adalah film sesat!

  10. Hmm… barusan kepikiran.
    Kalau kita mau lihat dari sudut pandang ‘yang lain’, bagaimana kalau ribut-ribut dan pesan-pesan provokatif itu justru pada awalnya disebarkan oleh ‘produsen’ sendiri? 😕
    Logikanya begini, kalau kemunculan acara itu dibuat heboh (apalagi dengan temanya yang begitu), pada akhirnya orang yang ngga ambil pusing pun bisa jadi tertarik untuk nonton. Meskipun mungkin tetap ada yang akan melihat dari sudut pandang negatif, tapi toh akhirnya ditonton juga, ‘kan.

    Dari situ, secara ekonomis rasa-rasanya bisa menghasilkan untung yang lumayan. Soalnya acaranya pun bisa jadi sukses, terlepas apa komentar dari sang penonton, tapi yang penting kuantitas penontonnya cukup banyak. 😕

    Tapi mungkin itu prasangka-prasangka saya juga. No offense, lho, saya sendiri hanya menganggap ini sebagai semacam kasus yang mirip-mirip dengan ribut-ribut yang gampang disulut kayak Indo-Malaysia aja. 🙂

    (btw, komentar serupa juga ada disini)

  11. […] yang harus waspada?Repot Amat?Sebuah Penantian.. […]

  12. Kalo saya sih ndak ngaruh mau dikasi tontonan apa…

    Kalo udah yakin…ya yakin aja dari dalam diri sendiri…bukan karena tontonan or apapun itu namanya…

    Saya setuju kalimat yang ini “Ingat, setakut apapun kita bagi kasus seperti ini, pemegang sejati kepercayaan kita hanya ada di tangan Tuhan. Kalau masih tidak percaya akan kekuatan Sang Maha Pencipta, berarti kalian telah menuhankan hipnotis acara tersebut.”

    Memang udah banyak umat muslim yang menciptakan berhala-berhala baru…lupa akan kekuatan Allah.

    Kalo suka ya ditonton, kalo nggak ya nggak usah. Gitu aja kok repot…

  13. Kalo saya sih malah semakin penasaran dan pengen nonton, Sehebat apa sih tayangan itu, apa bedanya dengan sinetron-sinetron yang lain?

  14. memang aneh…. padahal itu cuma sinetron. Apa bedanya dengan sinetron-sinetron lain yang sudah lebih dahulu menghipnotis penonton?

  15. Puji Tuhan, amin.

    *memuji Tuhan, mengacuhkan agama* 😆

  16. Lgpl emg ga adil kl cm org muslim yg punya kuasa dan agama lain tak bs berkutik. I mean, come on! Everyone can be equal!

  17. sayang banget acara yang bakal laku keras gitu nggak ada iklannya. 😕

    *padahal kalau pasang iklan pasti harganya gede* 🙄

  18. Yah, mungkin karena mentang mentang banyak , makanya standar ganda itu bisa terjadi.

  19. please open ur eyes guys…
    and realize what is happening in the Muslim society, and whats one of d biggest threat for Muslims.

    I think most of the people who talk in dis post is Moslem… and, u can see the fact… Thats why moslems can’t kept togethet helding a brief for their religion… for their GOD. Allah swt.

    Assalamu’alaikum wr.wb

  20. wah, saya sempat terima email ajakan utk mematikan tv, saya langsung bertanya2 “apa iya sih harus separanoid itu?” tapi untunglah, setelah jalan2 ke beberapa blog temen, ternyata hanya seidkit yg ‘termakan’

    klo saya pribadi, ada film spt itu malah nggak apa2, toh bisa jadi alat utk ‘mengukur’ kada iman saya, dan (semoga saja) iman saya tidak terlalu tipis shg bisa dikikis hanya oleh sebuah film.

  21. @ nyang nyuruh matiin tipi

    Orang islam tuh nggak bego bego amat, cuma gara2 nonton satu pilem langsung pindah agama!

    Pake otak dong, saya aja yang gak tau jadi tau gara2 dapet fatwa untuk matiin tipi!

    Coba pikir, tiap maghrib ada azan, trus tiap pagi ada kuliah subuh, selama bulan ramadhan acara keagamaan islam nonstop hampir 6 jam sehari –

    apakah itu disebut islamisasi ? Bukan itu acara buat orang islam supaya dapat pencerahan, bagi yang non islam boleh nonton boleh nggak! Bebas!

    Lalu kenapa sekarang giliran agama lain mau bikin ajaran serupa kita malah kebakaran jembut? Cuekin aja lagi … gitu aja kok repot!

  22. dengan kata lain… agar tidak terjadi standar ganda… mari kita mengharamkan diri kita sendiri…!!! ayo ini seruan nabi De Be lho…!!! 😉

  23. please open ur eyes guys…
    and realize what is happening in the Muslim society, and whats one of d biggest threat for Muslims.

    So? What happen, milord?
    Biggest threat? In my point of view, if a man thinks his religion is the best after all, he can see wisely. In your point of view (yes, you see from your religion’s side), do you ever think about the biggest threat for Christians, Hindus, or Buddhists? 😀

    I think most of the people who talk in dis post is Moslem…

    Yes, of course. Because Islam is major religion in this country.

    and, u can see the fact… Thats why moslems can’t kept togethet helding a brief for their religion… for their GOD. Allah swt.

    Uh, I cannot see anything, milord. Can you guide me to the path of the True Lord? 😕

    Assalamu’alaikum wr.wb

    Waalaimumsalam. 😀

  24. Duh, salah ketik, harusnya “waalaikumsalam”. 😦

  25. Uh, I cannot see anything, milord. Can you guide me to the path of the True Lord? 😕

    Suicide bro… and you’ll meet HIM…

  26. Who? The Lord? The Alpha and Omega? 😕

  27. BURN IN THE ETERNAL FLAME…!!!! muhahahahaha…

    *jarang-jarang bisa nyampah di blogg seleb*

  28. yang jelas….
    saia jadi fenasaran sangadh!!!
    ARGHHH…………………….
    *gelar tikar defan Tipi*

  29. paranoid beragama ?
    privilege agama ?
    brutalitas agama ?

    atau saya yang terlalu repot ? 😉

  30. […] Mihael”DB”elinsworth , Sibak , Hisyam , Akusuka , Aulahikmah […]

  31. Aku hanya bisa ter-tawa denga ke-paranoid-an yang belum tentu akan menjadi kenyata-an. Trus lantas apa? Ada yang merasa ter-sakiti? Sakit-nya apa? Ada yang merasa puas? Puas-nya apa? Aneh.

    pemegang sejati kepercayaan kita hanya ada di tangan Tuhan

    Aku sangat setuju dengan ini bro. Tuhan lah yang seharus-nya di-jadi-kan pegangan hidup, bukan agama.

  32. Innallaha maána.
    jangan takut!!!!!!

  33. Kok Jadi British-Britisan gini sih….. 😆

    [mode ngomong CINTA LAURA = on]

    Suaya phikir, sudach saatnya pemerintcah membuat suatu perundangan untcuk mengatur tayangan televisi, perundangan ini harusy berdasarkan pada mayoritas rakyat Indjonesya, dan harus dipikir pyula apa dampak social dari tayangan2 tadi.

    Halaaaaah….

    [mode ngomong CINTA LAURA = error]

  34. ga repot ah saya mah, malah jadi penasaran. dan sya engga percaya sama hipnotis.

    sayangnya di kosan teteh ga ada tivinyaaaaaaaaaaaaaaaaah 😥

    *pesen kavling di rumah temen buat ikut nonton* :mrgreen:

  35. gw ngerasa ini semua goblok

  36. Inget, 17-22… Kan tayang jam 5

  37. Iya..saya juga bingung. Kok umat muslim ketakutan setengah mati. Santai aja lagi, kelo memang yakin dengan keyakinannya, ngapain takut, sampe nyuruh ngak buka TV. Lucu deh

  38. Agak ragu mau post ini but anyway,
    udah liat iklannya bbrp kali saia makin gak niat buat nonton tuh sekalipun di ktp saya ditulis Katolik. Why you might ask, dari iklannya aja kayaknya gak beda jauh sama setantron lain deh acaranya isinya teriak-teriak, akting super mendramatisir .. cape deh (termasuk yang paling benci kalo iklan setantron ini disiarkan malam-malam apalagi kalo ada siaran langsung bola, begitu selesai babak langsung disambung sama teriak – teriak) huh ngeselin.

  39. Waduh…!!!
    Sayah malah lupa nonton, soale sibuk nyetel bokep…..

  40. @mbelgedez

    bagi2 om pelemnya 😀

  41. @shinte galeshka:
    hah, ada iklannya? 😯

    @mbelgedez:
    saya lapor polisi, ya 😈

  42. @ Cynanthia
    gak terlalu yakin kalo setantron yang ini sih tapi di iklannya disebutin untuk memperingati natal, and tanggalnya kayaknya sama deh. (keburu switch channel sebelum dengerin orang teriak-teriak)

  43. Ssaya sendiri tidak menginformasikan kepada keluarga… diam2 saja… bukan apa2 kalau dilarang memang betul malah jadi penasaran..

    jadi yang bertanggung jawab dalam masalah ini siapa ya pembuat informasi awal?

  44. My Hope Indonesia

    Film ‘Sebuah Penantian” (aslinya berjudul “My Hope Indonesia”) merupakan bagian kecil dari rangkaian program pemurtadan di seluruh dunia. Agar kita semua lebih jernih dalam menilai program ini, maka di sini akan dicopy-paste keterangan tentang program tersebut dari situs Kristen sendiri, yakni dari “e-MISI’ yang sumber aslinya diambil dari www. Billygraham. Org/ourMinistries/international/myHope.

    Inilah salinannya:

    “My Hope” merupakan kombinasi yang strategis dari program-program televisi penginjilan dengan energi yang dimiliki ribuan gereja- gereja lokal. The Billy Graham Evangelistic Association sedang menguji coba proyek ini di Amerika Tengah, dengan harapan bisa menyebarluaskannya ke seluruh dunia, dari satu negara ke negara lain, sesuai dengan berkat dari Allah dan persediaan sumber daya.

    Projek “My Hope” bertujuan untuk memenangkan puluhan ribu orang di setiap negara sehingga mereka bisa mengenal Yesus dan secara aktif meneladani Dia dalam kehidupan mereka sehari-hari. Hal tersebut dapat tercapai dengan cara memberitakan Injil ke setiap negara, memfokuskan pada program-program televisi regional, dan melibatkan gereja-gereja nasional dan organisasi-organisasi Kristen dalam hal promosi, distribusi, mobilisasi, dan follow-up dari siaran program- program televisi tersebut.

    Projek ini akan dikembangkan ke semua benua di mana setiap benua dibagi menjadi beberapa wilayah (berdasarkan bahasa/geografis/ budaya, dan sebagainya.). Projek ini telah dikembangkan di Amerika sejak Juli 2002 dan mulai beranjak menjangkau wilayah-wilayah di Eropa dan ke seluruh penjuru dunia. Diharapkan akan tersedia 3 – 5 transmisi program televisi di setiap negara. Proyek ini akan berputar — jika program ini telah dipancarkan ke seluruh negara, maka prosesnya akan dimulai lagi ke setiap negara dengan tingkat yang lebih tinggi.

    Program-program “My Hope”, selain disesuaikan dengan budaya setempat, juga mempunyai muatan Injil yang jelas termasuk alamat kontak untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Tidak ada iklan yang lewat saat program disiarkan. Radio juga akan digunakan sebagai media promosi dan follow-up dari program ini.

    Gereja-gereja nasional membentuk jaringan pendukung untuk pelaksanaan proyek ini. Komite Nasional Interdenominasi akan berfokus pada doa, perencanaan, promosi, konseling, mobilisasi pelatihan, dan follow-up. Mobilisasi pelatihan ini disediakan bagi ibukota dan kota-kota lain yang menghendaki di setiap negara.

    Program ini didistribusikan melalui jaringan TV nasional, pemancar TV lokal, dan di manapun tempat melalui jaringan satelit, video, dan sebagainya. Program ini akan diudarakan dalam jam tayang utama di jaringan- jaringan televisi nasional.

    Sebuah kantor sementara didirikan di setiap negara. Kantor ini ditangani secara terbatas pada saat sebelum, selama, dan sesudah transmisi program melalui organisasi-organisasi dan individu- individu yang menjadi partner gereja.

    Seri kedua dari projek “My Hope” internasional mengambil tempat di Panama selama minggu Paskah 2003, dan langkah pertama telah dilaksanakan di Paraguay dan Venezuela. Para pemimpin gereja sangat antusias saat mengetahui bagaimana media ini bisa memberikan dampaknya bagi seluruh kota. Media televisi (sebuah budaya populer) yang mudah diakses oleh banyak orang merupakan sarana untuk memberitakan Injil di wilayah ini.

    Anda bisa langsung menjelajahi situsnya untuk mengetahui lebih banyak informasi tentang pelayanan outreach penginjilan dengan menggunakan media televisi ini. Pelayanan ini telah menolong ribuan orang untuk mengenal Kristus. Juga, terus doakan jutaan orang di Paraguay dan Venezuela yang saat ini merindukan kesempatan untuk bisa mengenal dan menerima Kristus serta pengharapan yang Dia berikan. (Sumber: Situs Billy Graham Evangelistic Association).

    Sebagai tambahan, saat film “My Hope India” diputar tahun 2006, berbagai milis dan situs Kristen menyebutkan bahwa program ini, “Telah berhasil memenangkan jutaan orang di India ke pangkuan Yesus Kristus” dengan arti lain: telah berhasil menjadikan jutaan orang India masuk Kristen. Bagaimana di Indonesia?

    http://suryaningsih.wordpress.com/2007/12/14/program-my-hope-dan-pemurtadan/

  45. wekekekeke…
    keren, heboh beritanya…
    sampe2 di “tulisan teratas tentang wordpress” isinya membahas ttng berita ini…

    @mbelgedez
    pinjem bokepnya dong….hehehehehe 🙂

  46. buset! trekbeknya guile…
    😆

    *siap siap nonton dan membuktikan kehebatan 😎 *

  47. Gw malah nongkrong di event di suatu bangunan di Bandung…. bwakakakak!

    I

  48. udah pada nonton kan? kesimpulannya apa? sebagian kecil dari kita udah ketipu hoax! (untung masih banyak sebagian besar lain yg pikirannya masih waras)

  49. Mengundang penasaran, tapi, saya tidak menonton. Bila hanya karena satu film lantas kita pindah agama itu artinya keimanan kita rapuh.

  50. Aku gag nonton, tapi kaya’nya kq heboh amat yaa..
    *baca coment diatas* Aku setujuuuu…

  51. @ Cynanthia

    Kita itu punya sifat untuk saling memberitahu, suka berbagi dalam beberapa hal. Meski caranya salah. 😆

    @ cK

    Memangnya Chika ngajar apa ? :mrgreen:

    @ goop

    Lebih mudahnya, jangan ditonton. :mrgreen:

    @ Magister of Chaos

    Balik ke PC. 😀

    @ Ronsen

    Lebih tepat kalau Gereja sekarang akan kewalahan menahan amarah orang Islam, karena pengikut mereka banyak yang murtad. 😆

    @ chielicious

    Standar ganda.. 😉

    @ Xaliber von Reginhild

    Bisa juga. Segala skenario menuai kemungkinan. Sudah tahu Massa gampang dikendalikan. 😉

    Kalau tidak salah, namanya Teori “No Soap Opera”…? Soalnya agak – agak mirip. 😕

    @ Rystiono

    Sayangnya, orang Indonesia memang suka merepotkan diri sendiri. 😆

  52. saya kemarin nonton,..
    filmnya agak membosankan euy,..

  53. saya ngajar musik, deb.. :mrgreen:

    mau nge-les sama saya? 😀

  54. @ kabarihari, itikkecil

    Nah, sebenarnya itu yang saya belum tahu. Ditambah dengan fakta bahwa saya belum nonton kemarin.

    Ah, yang sudah berlalu biarlah berlalu. 😀

    @ rozenesia

    😕

    @ Uchiha Miyu

    Kebetulan Indonesia adalah negara bermayoritas Islam… 😀

    @ cK

    Tanpa iklan, malah lebih untung, Mbak. Bayar Iklan itu mahal… 😀

    @ danalingga

    Ketidaksadaran Islam…. 😆

    @ Fa

    Tentunya orang memiliki kebebasan untuk melihat film itu atau tidak. 😀

    @ celo =3

    ….

    @ Hoek Soegirang

    Sudah nonton ? 😉

  55. @ Pyrrho

    Sugesti empat. 😉

    @ extremusmilitis

    Hohoho, saya kira gara – gara takut hipnotis, jadi menuhankannya…. 😉

    @ julfan

    Ya.

    @ purmana

    Komisi Penyiaran saja tidak berjalan, saya jadi meragukan fleksibilitas UU. Apalagi baru Rancangan saja sudah digugat sana – sini, ‘kan repot. 😉

    @ eMina

    😆

    @ Ade

    😆

    @ Tendo-Soji

    😆

    @ roy

    Berarti banyak yang sudah paranoid dengan TV, bukan Tuhan… 😆

    @ shinte galeshka

    …Sehingga saya tambah ragu dengan efek hipnotisnya. Ah, jangan – jangan ini hanyalah efek iklan yang terlalu bombastis. Masa, pemain dan kru yang ditunjuk Tuhan ? Kalau punya kru seperti itu, sekalian saja buat film yang diharapkan masuk Box Office. 😉

  56. @ mbelgedez

    Duh, saya juga tidak nonton !? Waktu itu sedang mencumbu Photoshop. 😆

    @ Kurt

    Lho, pembuat Informasi awal itu berjasa dalam menyebarkan iklan… 😆

    @ dkmfahutan

    Ingat kalau efek media massa itu banyak. Benarkah Milis Kristen menyebarkan fakta ? Siapa tahu malah Hoax, soalnya tidak tercantum estimated number-nya. 😉

    @ iNyoNk

    Ya, kalau begitu jangan menyebar link dong. 😆

    @ hendra_ku

    Mainstream.. 😀

    @ Mrs.Neo Fortynine

    :mrgreen:

    @ Tendo-Soji

    Dan saya keburu pulang. 😀

    @ Fa

    Sudah saya bilang…

    Harusnya sebagian besar, bukan sebagian ‘kecil’. 😆

    @ Hanna

    Bukan rapuh lagi, mungkin saja kita akan terobsesi dengan benda keagamaan hanya dengan sekali lihat, kalau keimanannya macam itu.

    @ Sarah

    Begitu pula dengan saya.. 😉

    @ bayu

    Ingat setantron™… 😆

    @ cK

    Chika bisa musik ? :mrgreen:

  57. ahahaha…
    saya ndak punya hp jadi gak dapet sms nya….
    gak sempet nonton juga…
    hehehe yang nonton udah kena hipnotis blom yah….
    wekekekeke…..

  58. Sepertinya belum. Banyak reaksi skeptis. 😀

  59. Sudah nonton belum? 😛

  60. Lho, saya sudah bilang saya nggak suka sinetron. 😈

  61. Serius tayang?
    Padahal banyak yang lapor ke saya kalo ga tayang….(iklan aja ga ada)

    Pasti membosankan sih…

    (jam segitu gw lagi buka notebook dan online di kursi di depan panggung…)

  62. jangan takut boss

  63. Tskk.. Tsk… Ini bukan sinetron. 😕
    Jangan pukul rata acho. 😐

    Ini film drama. Dan nggak level dengan sinetron-sinetron yang skenrionya aneh itu. Secara umum film ini bagus dan pesan-pesan religinya nggak ekslusif namun membumi dan mampu ditangkap setiap umat beragama. Nggak ada dogma dan doktrin di sini. Yah, overall film drama keluarga yang bagus.

  64. hmmm.. iya sbk pada nyebarin brita itu.. nonton acaranya g?

    oh y, sabtu kmaren ke BEC?

  65. saya ga nonton, ga ada tivinya
    kavling sudah ga ada di temen saya 😈

    jadi gimana itu, bagaimana acaranya 😕

  66. maksudnya “kehabisan kavling
    :mrgreen:

    tapi yah,apapun itu, mudah2an tidak terjadi hal yang tidak diinginkan. dan semuanya bisa bersikap dewasa serta tidak terburu -buru

  67. numpang nyampah dulu 8)
    karena saya ingin tiga kali 8)

    maap…
    *kabur sebelum empunya blog dateng dan menghajar saya*

  68. Setuju.
    Kayaknya, Bangsa ini perlu belajar banyak cara menghargai keberagaman.

  69. @ Lockon Stratos a.k.a. Tendo Soji

    Lho, bukannya tayang di RCTI… 😕

    @ ladokutu

    😀

    @ rozenesia

    Kabarnya, secara overall memang bagus. Tetapi saat itu memang kasus hipnotis tidak diperlihatkan. 😕

    @ Q

    Tidak. Waktu itu aku sibuk main Crysis.

    OOT. Aku ke BEC, tapi hanya sampai jam – jam Kendo. Kembali, main Crysis.

    @ eMina

    Oh, jadi teman teteh jualan Kavling ? 😆

    @ evan

    Setuju. 😀

  70. “@ Uchiha Miyu

    Kebetulan Indonesia adalah negara bermayoritas Islam… ”

    Emg… Tp kan rada ga adil gitu. -_-

  71. –debe–
    bukan begitu maksudnya 😈
    maksudnya ga jadi nonton di temen karena temennya malah pergi jalan -jalan

    jadi gimana sih acaranya?

  72. […] artikel dan tulisan terkait bisa Anda lihat di [post-nya Death Berry]. […]

  73. Oh, bukan di trans yah….

    Kata seorang teman yang nonton: Ga ada bedanya sama ******* soap opera

  74. […] Anda masih disitu? Mengikuti dari awal hingga paragraf ini? Jika ya, saya salut luar biasa karena Anda betah membaca tulisan membosankan ini. Karena Anda baru saja menyelesaikan bagian pertama. Sekarang mari […]

  75. Larangan itu akan menyebabkan kita semua ingin menontonnya

    aku di bikin penasaran ma tu sms, tapi aku tak punya TV 😀

    salam kenal dari pendatang baru

Tinggalkan Balasan ke Rystiono Batalkan balasan