Nobody Knows You’re a Dog

 main-image-nobody-knows-youre-a-dog.jpg

Lho, bisa saja saya itu perempuan.”

*Tidak sedang mendukung gerakan narsisisme*

It can be Anyone or Anything behind the Mask”. Anonimitas di dunia Blog bukanlah suatu yang baru. Dimana sebenarnya itu bisa terjadi apabila kita tidak ingin membeberkan identitas kita kepada khalayak luas. Khususnya, apabila anda adalah seorang pengkritik, maka anonimitas adalah senjata untuk melawan para pembunuh misterius.

On the Internet, nobody knows you’re a dog. Peribahasa ini umumnya digunakan dalam internet, karena sebetulnya profil yang anda beberkan di depan halaman tidak akan selalu 100% dipercaya. Profil semacam itu bisa saja dipalsukan atau dimodifikasi oleh orang – orang yang mencari ketenaran.

Contohnya mungkin seperti ini : Tanpa suatu bukti yang eksak, anda bisa meragukan identitas saya sebagai pemuda berusia 16 tahun. Bisa saja saya adalah sebuah superkomputer yang dikembangkan oleh belasan ilmuwan. Bisa saja saya adalah seorang tua yang ternyata berpikiran kedepan sebagaimana saya tulis dalam berbagai artikel. Atau mungkin, saya adalah orang lain yang mempunyai blog terkenal di belantara Blogosphere.

Anonimitas macam ini tidak bisa dipersalahkan. Tetapi akan menjadi sangat menyebalkan apabila anda menggunakannya bukan untuk kepentingan orang banyak. Tanpa penelitian atau pencarian yang seksama, kita tidak akan tahu siapa orang – orang yang bekerja sebagai pembawa file – file dewasa (You know what I mean). Kita tidak akan tahu siapa – siapa saja yang sebenarnya ingin merubuhkan konstruksi persaudaraan Blogger, atau mungkin, bangsa Indonesia.

Namun, saya beranggapan, bahkan khawatir, apabila anonimitas ini nantinya akan merugikan anda sendiri.

 

Commentator : “Lho, bukannya situ juga anonim ?
Ellinsworth : “Sudah lihat sidebar saya ? 😉 Kayaknya sih sebegitu juga cukup. Kalaupun misalnya kurang….
Commentator : “Iya, benar. Segitu kurang.”
Ellinsworth : “Beberapa foto saya sudah ada di dalam post. 😀
Commentator : *Kabur*

Anonimintas yang saya maksud di sini adalah benar – benar menutup identitas diri kepada orang luar. Bisa jadi merugikan apabila anda menutup identitas terlalu rapat. Kerugian yang didapatkan bisa jadi berupa,

Misinformasi. Nah, saya kira ini yang paling sering, meski tidak terlalu hebat efeknya. Mungkin sebagian dari anda, yang laki – laki, pernah terdzalimi oleh seorang komentator karena secara sepihak memanggil anda “Mbak”. Begitu pula bagi anda – anda yang perempuan, mungkin punya pengalaman dipanggil “Mas” oleh seorang komentator nan-biadab itu.

Sudah saya bilang, memang efeknya tidak akan besar. Hanya saja kalau anda tidak mengingatkan komentator tersebut, bisa jadi status kelamin anda berpindah di dalam blog-o-sphere. :mrgreen:

Cemoohan. Karena orang – orang tak bisa memprediksi anda, maka orang – orang pun akan menerka dari sifat anda di sini. Bagaimana jadinya apabila tulisan yang anda buat itu diterka orang sebagai tulisan bergaya anak kecil / anak remaja ? Bisa jadi anda akan kena ejekan oleh sejumlah orang yang, kebetulan, tidak suka artikel anda.

Meski bentuk penyerangan terhadap pribadi ini sudah menjadi umum di kalangan Blogger dan Commentator, tetapi menurut saya pribadi, kemungkinan terkena yang begini akan lebih besar apabila anda kebetulan adalah seorang anonim yang kerjaannya membuat artikel satir ataupun kritik.

Jangan ditanya, saya juga pernah.

Fitnah, setingkat lebih kompleks daripada poin kedua, dimana cemoohan yang berlaku pada anda dibuat menjadi semacam tuduhan. Bukan hanya kepada anonymous, segelintir orang pun pernah terkena dampaknya. Namun dasar tuduhannya (kebanyakan) adalah dugaan, penyalahgunaan identitas. Sehingga penjunjung tinggi anonimitas bisa saja terkena efek ini.

..

..

..

Saya bukannya mau mengingatkan anda akan bahaya menjadi seorang tanpa nama.

Bahwa saya ingin anda mengetahui bahwa ada cara yang lebih baik untuk menghindari efek – efek samping diatas tanpa merusak keindahan dalam menjadi seorang anonim. Dalam tulisan ini, saya ingin mengetahui bahwa anda – anda yang begitu, juga harus berbaur dengan kelas sosial lain.

 

Makanya, Kopdar !

Salah satu yang paling penting adalah dengan berkumpul sesama profesi di tempat yang ditentukan. Kopi Darat namanya. Manfaatnya Kopi Darat sendiri banyak. Diantaranya adalah menjalin relasi dan menjaga hubungan silaturahmi antar sesama. Kopi Darat sendiri dapat membuat anda lebih dikenal di mata orang luar. Dengan begitu juga, anda dapat mengetahui perilaku Blogger lain.

Saya kira, Kopdar (Kopi Darat) dewasa ini tidak sulit untuk diadakan, ataupun ditemukan. Banyak dari Blogger – Blogger yang terkenal mengadakan acara seperti itu pada waktu yang menyenangkan. Misalnya Malam Minggu. Saya sendiri, apabila ada Kopdar yang dilaksanakan di Bandung, diusahakan untuk ikut. Karena dengan begitu anda akan lebih mengetahui mana – mana saja wajah blogger itu.

Kalaupun anda tidak ingin wajah anda terlihat di kamera manapun, anda bisa minta seseorang untuk membuatkan sensor yang layak di depan wajah anda. Seperti yang sering dilakukan di banyak media. 😀

 

Komunitas, ikuti. Kalau perlu buat.

Menghindari efek negatif pun dapat dilakukan dengan mengikuti komunitas maya. Dimana sekarang sudah ada banyak di seputaran Jawa ataupun Kalimantan, pulau – pulau lainnya. Surabaya etrkenal dengan Tugu Pahlawannya. Makassar terkenal dengan Angin Mamirinya. Yogyakarta terkenal dengan CahAndongnya. Bandung terkenal dengan Batagor, eh…BBV-nya.

Saya kira mengikuti komunitas – komunitas blogger diatas tidak ada salah, lho. Dengan aktif disana, anda dapat belajar dari Blogger – blogger yang sudah berpengalaman untuk membuat artikel lebih baik kedepannya. Adapun identitas anda juga terlindungi. 😀

..

..

..

Saya kira anonimitas juga perlu dihargai. Namun tidak ada salahnya juga mendaki keluar untuk berbaur bersama. Ingat bahwa manusia juga bukan selalu menjadi mahluk individu. Kadangkala mereka berubah menjadi mahluk sosial yang membutuhkan bantuan orang lain.

..

Baiklah. Ternyata saya masih sakit. 

55 Tanggapan

  1. Anonimitas itu kadang kenikmatan. 😎

    karena sebetulnya profil yang anda beberkan di depan halaman tidak akan selalu 100% dipercaya.

    Yaaa… 68%™ itu palesu™! 😎

    Misalnya Malam Minggu.

    Mwahahaaa… Para blogger yang kopdar malam minggu,apalagi lelaki semua ini indikasi homok tulen. :mrgreen:
    Mwahahaaa… Ketahuan jomblo abis… :mrgreen:

    *stop sarkas* 😆

  2. Hmm Ya ya…

    Untung saya ndak anonim…

    *sempet mau bikin blog anonim 😀

  3. ah, yang penting, sara tau kok yang mana DeBe :mrgreen:
    😆

  4. Makanya, Kopdar !

    Bagaimana rencana kopdar bulan Februari nanti, Mas Debe? 😛

  5. @ rozenesia

    Tentu. Soalnya saya juga pernah menjadi anonim. 😀

    Huh, saya bilang ‘kan misalnya. 😕

    @ Praditya

    Nggak ada yang melarang kok. 😕

    @ saRe’

    Yang Superkomputer itu, kan ? :mrgreen:

    @ Cynanthia

    3. Makanya, Conference ! :mrgreen:

  6. Benar, yang mengikuti misalnya itu indikasi homok. 😆

  7. oooh, jadi ini toh super komputer yang anonim itu… guk!

    😀

    Trus kalo yang udah anonim tapi masih dilecehkan gimana dong?

  8. maaf, ralat:

    oooh, jadi ini toh super komputer yang anonim itu… guk!

    😀

    Trus kalo yang udah TIDAK anonim tapi masih dilecehkan gimana dong?

  9. @ rozenesia

    Nah, pakai “misalnya” ituh…

    @ Guh

    Masalahnya, wujud saya yang sering dipakai Kopdar itu mau dikemanakan ? :mrgreen:

    Ehm…

    Bahwa saya ingin anda mengetahui bahwa ada cara yang lebih baik untuk menghindari efek – efek samping diatas tanpa merusak keindahan dalam menjadi seorang anonim.

    Lagian, sesuatu nggak harus selalu absolut, kan ? 😉

  10. saya ndak percaya sebelum membuktikan sendiri!
    😎
    so, kapan akan bertandang ke surabaya? bertemu dengan sang ratu kopdar Indonesia Timur nan anggun ini?
    😳

  11. @ chiw: Ke Surabaya tuh menunaikan rukun blogger ke-5 tauk, mengunjungi sang kiblat blog kita… mas anangku. :mrgreen:

  12. @ chiw

    Badan saya casing semua, bagaimana ini ?

    *Bledar*

    Aduh, ampun. Saya masih manusia. :mrgreen:

  13. memang banyak budayawan muda yang seperti itu.. calon2 budayawan yang kurang ngerti budaya internet 😆

  14. Budaya Internet ‘kan dinamis dan majemuk, Mas.. 😀

  15. Ha ha ha ha, jadi inget jaman IRC dulu kalo saya pake nick perempuan banyak yang ajak private.

  16. Kebiasaan buruk laki – laki itu. 😀

  17. Kopdar ? dimana ? ikuuutttt 😀 *ikut memberi semangat maksudnya*
    yah itu emang pilihan dengan berbagai macam alasan, namun saya sependapat bila posting berisi kritikan akan lebih elegan jika tidak anonim, ini menurut saya lho, yg sudah terbiasa mengkritik terbuka di dunia nyata … hehehe

  18. Koreksi, bukan dog: On the Internet, nobody knows you’re a chicken. ( gengsi unggas 😛 ) Ini iklan layanan masyarakat dalam rangka kopdar februari yah? :mrgreen: smoga nanti bisa hadir.

  19. saya nunggu sora dan deking komen… 8)

    *minum frappucinno*

  20. anonimitas saya hargai selama dia menghargai saya.
    kalimat itu cukup untuk yang anonim 🙂

  21. “Bisa saja saya adalah seorang tua yang ternyata berpikiran kedepan sebagaimana saya tulis dalam berbagai artikel.”
    aihhh….ternyata paduka hebadh sangadh, bisa membaca afa yang saia fikirkan selama ini…. *ditendang*
    .
    .
    “Bagaimana jadinya apabila tulisan yang anda buat itu diterka orang sebagai tulisan bergaya anak kecil / anak remaja ?”
    sebagai seseorang setampan dan sepintar saia, sepertinya hal tersebut justru menjadi sebuah keunikan tersendiri, karena dalam dunia nyata saia sudah biasa disanjung-sanjung, tetapi didalam dunia maya, saia dianggap sebagai bloger OOT nan tukang nyamfah…
    😎

  22. Kalo saya memang dari dulu dog, jadi diem ajah….

  23. “menikmati anonimitas”

    “tak peduli kata orang”

    “kerjaan di CELESTIAL BEING memaksa sih”

    “minggat…”

  24. welgedewelbeh
    he he he …. melanjutkan topik ini di sini, good advice and contemplation …. resonansi kasus-kasus “peminggiran” di blogosphere anonimous pasti lebih menggema. Thx

  25. Sorry maksudnya ……..
    resonansi kasus-kasus “peminggiran” anonimous bloggers di blogosphere pasti lebih menggema. Thx

  26. Begitu pula bagi anda – anda yang perempuan, mungkin punya pengalaman dipanggil “Mas” oleh seorang komentator nan-biadab itu.

    ya..ya..nasib saya…

    Profil semacam itu bisa saja dipalsukan atau dimodifikasi oleh orang – orang yang mencari ketenaran.

    *siyul*

    Well, anonimitas itu hak setiap orang. Gak papa di blog anonim, yang penting kalo kopdar ngikut. Jadi kan ga anonim2 amat. Toh jauh lebih banyak yg ga mengenal so blogger drpd yg kenal, bahkan blogger sekelas ndoro kakung pun saya rasa begitu. Blogosphere itu luaaaaaaaaaaaasssssssssss………..

  27. jadi?
    Ya deh kopdar di februari,
    Semoga banyak yang bakal datang nanti,
    Makan- minum? no worries, tuh di Cynanthia ada anggaran ya mo buat beli hape ngga jadi,

  28. @rumahkayubekas:
    Iiihh, aki fitnah! itu anggaran papi saya! 😆

  29. Saya anonim untuk menjaga agar ketenaran saya tidak berlebihan…

  30. Kadang ketika orang hendak melakukan kebaikan, dia lebih memilih utk tidak menggunakan nama aslinya.
    Atau bisa jadi ada seseorang yg ingin berkiprah di bidang tertentu sekedar utk cari uang, tapi dia ndak ingin tercitrakan dg cara itu oleh orang lain.
    Anonim itu baik, asal secara komunal diterima dan tidak menimbulkan keburukan yg panjang di belakang.

    🙂

  31. Ah, yang penting saya berlindung dibalik marga Asakura™. 😎

  32. Bisa saja saya adalah sebuah superkomputer yang dikembangkan oleh belasan ilmuwan

    Wah .. saya sedang membayangkan seandainya hal itu benar, berarti saya sedang berbincang2 dengan mesin super komputer dong ya .. cool 😉

    Iya .. saya sering bingung .. Chaos Region dan Michael Ellinsworth .. tak pikir 2 orang. Tahunya satu orang toh?? ga ngerti aku.

  33. makanya jadilah anonim seperti saya.biar tau rasanya jadi anjing kkekekee….

  34. Lebih nyaman gak anonim… Apalagi kalau masih bujangan… :mrgreen:

  35. Wah saya kena singgung. 😛
    Saya bukan orang penting, ada maupun tidak tak akan ada yang memperhatikan. Biar pun ada perubahan/pergolakan yang terjadi akibat saya, biarlah penyebabnya tetap berada di belakang layar. 😎
    “…for the rest of time, it will be like no-one even knew we was ever here.”

    *halah narsis*

  36. Btw, itu hanya permisalan.

  37. Blog anonim bisa juga merupakan perwujudan kepribadian lain yang ada pada diri seseorang di mana orang tersebut akan merasa bisa berekspresi dengan bebas [dengan tetap terkendali] untuk menyuarakan segala pemikirannya kepada khalayak ramai.

    Di antara para blogger yang memiliki identitas jelas, tidak menutup kemungkinan bahwa salah satu dari mereka mungkin juga memiliki blog anonim.

  38. @ cakmoki

    Kalau menurut saya sih, baiknya Blog yang Satir itu tidak anonim, tetapi memberi informasi yang minimal di Halaman Blognya. 😀

    @ Diki

    Sepengetahuan saya sih, Dog. 😕

    Btw, Itu suatu bentuk promosi lewat peribahasa ? *Digebuk* :mrgreen:

    @ cK

    Mahluk Tuhan yang paling suka anonim. :mrgreen:

    @ aRuL

    Tentunya saya sendiri mengharagai keberadaan anonim. Sebetulnya saya hanya khawatir. 😀

    @ Hoek Soegirang

    Orang – orang mengira saya ini superkomputer, lho. 😆

    Nah, saya mengabadikannya dalam sisi negatif. 😆

    @ asukowe

    Saya sangat bisa melihat nama anda itu.. :mrgreen:

  39. @ Lockon Stratos a.k.a. Tendo Soji

    Saya nggak ngelarang, lho. 😆

    @ mulut

    Seperti yang anda duga. 😀

    @ calonorangtenarsedunia

    😆

    Nah, sebetulnya itu yang saya sarankan di atas. 😉

    @ rumahkayubekas

    Tinggal conference… 😆

    @ manusiasuper

    Berarti orang narsis itu tidak bisa menjaga berlebihnya popularitas, ya ? 😕

    *Lirik rozenesia*

    @ Guntar

    Artikel saya hanya menjelaskan kekhawatiran menjadi seorang anonim. Dan sebetulnya ada pemecahannya, menjadi anonim tanpa harus kena efek sampingnya. 😀

    @ p4ndu_454kura

    😕

    @ erander

    Coba bayangkan kalau superkomputer macam saya ini tidak berbicara dengan bahasa komputer. ‘Kan keren. 😉

    Itu Blognya, Mihael adalah Nama empunyanya. 😀

    @ lahapasi

    Saya sudah pernah tuh. 😉

    @ Xaliber von Reginhild

    Wah, saya tidak berniat begitu. 😀

    Btw, anonimitas baru berujung negatif kalau ajnda suka mengkritik sesuatu. 😕

    @ StreetPunk

    Kalau ada refleksi berlawanan dari anonimitas yang dia pakai di blog – blog, saya kira tidak terlalu masalah. 😀

  40. i know i’m not a dog….
    horee konfirmasi dari sang ahli kalau dia tidak hanya hidup di blogsphere saja…

  41. Oh iya… penghujatannya benar terasa. Saya pernah melihat beberapa kasus yang tidak mengenakkan soal hal ini. 😛

    Tapi untuk kabur dari masalah juga lebih gampang dengan mengandalkan anonimitas. Untuk selanjutnya mengritik dan menghujat juga ngga begitu masalah; bisa disamarkan. Makanya ada Internet, Immaturity, and Stupidity. 😛 *mode ngawur*

    Di sisi lain, anonim saya lihat sebagai puppeteer atau mastermind yang mengendalikan benang-benang tanpa diketahui siapakah dia sebenarnya. 😎 *ngawur lagi*

    Tapi untuk interaksi sosial secara luas, anonim memang suatu hal yang perlu dipertimbangkan lagi, IMO. 😀

  42. Bagaimana kalau para (sesama) anonim itu melakukan kopdar tertutup ya? hehehehe

  43. *lihat komen deking*

    kalau gitu saya jadi anonim dulu donk kalau mau ketemu mereka? 😕

  44. *ngakak plus setuju dengan komen deKing di-atas-ku* 😆

    Pikiran seperti ini pernah muncul di-pikiran-ku juga, dan setelah ber-kontemplasi, plus me-minta advise dari banyak orang, akhir-nya aku memutus-kan untuk tetap ber-anonim, karena hanya dengan cara ini orang-orang menilai-ku secara objektif bukan dengan subjektif 8)

  45. gak papa sih anonim juga..

    *cari alesan biar engga kopdar.

  46. kalo underdog itu apa artinya bos??

    saia sepertinya blogger underdog deh..

    😀

  47. makanya kopdar 😛

    siapa tahu saya ini anjing. setidaknya saya anjing yang tahu membalas budi majikannya. tidak seperti manusia yang mengaku manusia tapi ,sebenarnya binatang yang sedang berpolitik :mrgreen:

  48. Di salah satu forum, gw perna disebut mas. Padhal (seinget gw) gw asli perempuan loh. Untungnya di wordpress ini ada foto gw yang bisa langsung nampang (sekaligus jadi ajang narsis). Jadi meski belum perna sekalipun ikut kopdar, gw gak anonim kok.

    Eh.. tapi mau dong kapan2 ikutan kopdar 😀

  49. misalnya? *lirik seseorang*
    ah tapi saya sudh tau kok kalau chaosregion itu manusia nyata :mrgreen:

  50. […] ini sendiri sudah rada basi — mengingat tema serupa sudah pernah dibahas oleh Death Berry di salah satu post-nya sekitar seminggu yang lalu (!). Pun begitu, ada alasan lain yang juga membuat saya kepikiran untuk […]

  51. […] Latest Project Tahapan Kedua – Kopi Darat BandungCara Mematikan Blog yang Baik dan BenarSebuah Kontribusi Berupa Kebodohan dari para BloggerSusah Lihat orang SenangBahasa Negeri ini Kadangkala MembingungkanNobody Knows You’re a Dog […]

  52. oi komunitas blogger makassar bukan anging mamiri 😀
    tapi angingmammiri hehehe
    dan situsnya di http://www.angingmammiri.org/

    hehehehe

  53. I am Evil 🙂
    Anonim eh ?

  54. setuju dgn poin apabila kamu anonim maka bisa jadi senjata tapi poin lainnya sy belum mutusin hehehe…anonim, bukankah menyenangkan punya nickname ?

Tinggalkan Balasan ke Mihael "D.B." Ellinsworth Batalkan balasan