Menjawab Pertanyaan yang Tidak perlu Dijawab

menjawab-yang-tidak-perlu-dijawab.jpg

“…..anda bego ya…?”

Menyangkut kedalam masalah interaksi antara berbagai manusia. Terkadang ketika seseorang berniat untuk mencairkan suasana, malah membuat mereka diasingkan kedalam neraka Dry Jokes‘.

Salah satunya adalah menjawab pertanyaan yang (sebenar-nya)tidak membutuhkan jawaban. Orang yang melakukan ini harus menjelma jadi orang ‘bodoh’.

Maksud dari pertanyaan retorik itu sendiri adalah pertanyaan yang absolut. Meyakinkan. Dan membuat image ‘bodoh’ apabila dijawab dengan kata ‘tidak’. Kesannya menandakan bahwa ‘hanya itu yang paling benar’.

Lalu mengapa ada orang sebodoh itu yang mencoba menjawab pertanyaan tersebut ? Hmm…mencoba mencairkan suasana. Ada pula yang termasuk nyampah karena tidak mengerti persoalannya. Lalu menghancurkan pendapat itu. Dan sebagian besar karena jayuz dalam kehidupan itu penting.

Memang ciri – cirinya seperti apa…?

Guru : “Mau jadi apa kamu kalau guru saja dilawan !?
Dia : “Ah…preman, Bu. Iya, Preman ! *Dengan muka memelas*”

Itu goblok tahu. Ancur.

Budi : “Memangnya kamu pikir ada ya yang bisa mengalahkan Mangkubumi ?!
Saya : “Ya…Kuntet Mangkulangit.

Nah…yang ini sih mungkin agak bagus untuk contoh.

Saya : “Pegimane™ sih…!?
Dia : “Nah lho ?

Preman : “BODOH KAMU !
Saya : “Ya…kira – kira begitulah.

Yang ini sih nantangin JRG™.

Kalau saya jadi mereka, pasti urat malu saya sudah putus. Dan memang begitulah adanya. Tapi, mengingat banyak orang yang bermuka merah padam akhir – akhir ini, mem-buat para ‘pelawak’ banyak menggunakan cara gila macam itu untuk ‘menghajar’ kaum – kaum laknat.

Sebenarnya ini cara yang agak memutarbalikkan logika. Otak kita dipaksa untuk mencari suatu solusi yang sebenarnya akan jarang untuk dipilih oleh orang semacam kita. Bukannya di luar ruang lingkup, tapi hanya tersembu-nyi oleh logika itu sendiri. Bisa saja anda dicap tidak dewasa karena hal itu termasuk kekanak – kanakkan dan agak tolol.

Tapi tetap saja hal ini membutuhkan orang yang cukup gila untuk melakukannya…! :mrgreen:

*Stress*

coretan-tangan.png

35 Tanggapan

  1. aNda nulis itu stress?
    apalagi saya yang membacanya!
    😕

    :mrgreen:

  2. He…??? 😕

    Btw, imagenya bagus 😀

  3. @ antobilang

    Kalau begitu jangan baca…!

    *Digampar* 😆

    @ Kopral Geddoe

    He…???

    Itulah School Rumble. 😀

  4. Wakakakaka… Dasar….

    Yah, mo begimana lagi, kalau situasinya kaku saya sih memang musti mencairkannya dengan pertanyaan yang tidak usah dijawab itu..hehehe…

  5. Ustadz.Mode.On()

    Jawablah dengan hikmah …

    Ustadz.Mode.Off()

  6. Jawab saja; “Amiinnn…” *lagi malas komen panjang-panjang*

  7. Jahat amat… -__-

    Kalau misalx orangx lemot kyk Me-u gmn? Trus kalau pelupa?

    yg sama guru emg ancur -___- (ga percaya sensei blg goblok!! O.O)

    wakakkakaka…nantangin JRG. slh sendiri manggil bodoh. itupun udh menantang.

    “ebenarnya ini cara yang agak memutarbalikkan logika. Otak kita dipaksa untuk mencari suatu solusi yang sebenarnya akan jarang untuk dipilih oleh orang semacam kita. Bukannya di luar ruang lingkup, tapi hanya tersembu-nyi oleh logika itu sendiri. Bisa saja anda dicap tidak dewasa karena hal itu termasuk kekanak – kanakkan dan agak tolol.”

    tul…tul….

    “Tapi tetap saja hal ini membutuhkan orang yang cukup gila untuk melakukannya…! ”

    Enak aja!!! *timpuk sensei*

  8. Guru : “Mau jadi apa kamu kalau guru saja dilawan !?“
    Dia : ”Ah…preman, Bu. Iya, Preman ! *Dengan muka memelas*”

    kalau bisa jawab begitu ke guru… pengen bener saya jawab begitu -_- *capek pada Guru yang sok kuasa padahal ngajar nggak bener

  9. dunia masih membutuhkan “orang2 gila” tsb kok … 🙂

  10. @ Count of Madness

    Dan cara mencairkannya itu sangatlah mudah. 😀

    @ Fadli

    /* Non-Script goes here */

    Tidak mau. :mrgreen:

    /* Non-Script ends here */

    @ Master Li

    Nanti saya digetok, lagi. 😀

    @ Hisakawa Shizuka

    Jadi semboyan Gie itu salah.

    “Guru bukan kerbau dan murid harusnya dewa.”

    @ Joerig

    Berapa lama..? Ah, untuk apa ditanyakan. 😀

  11. DeBe, kita satu sama, Ma ga ngerti yang ini,, btw, retorik ya maksudnya??

  12. Yang mana maksudnya…..??

  13. [pura-pura ga tau=on]
    Tulisan ini tentang komentar aneh?
    [pura-pura ga tau=off]

  14. [strong]
    Bukan.
    [/strong]

  15. kalau tidak salah pertanyaan macam ini namanya pertanyaan retoris…

    sudah minum obat kan???

    heheheheh….

  16. Yang itu tidak perlu dijawab ya…? 😕

  17. iyah kayanya,, 😀

  18. Jadi kalau melakukan hal itu, amatlah bodoh?
    lalu bagaimana dengan orang yang amat polos? Terkadang ada orang yang tampak begitu polos (bukan pura -pura), sikapnya kekanakan sehingga menanyakan hal yang tak perlu dijawab itu.

    saya sering melakukannya untuk menggoda teman2, atau sekedar ingin menyelami perasaan seseorang. Pura2 gitu, padahal ingin tahu hatinya. Itu bodoh? @_@

  19. Ada juga yang melakukannya karena orang tersebut tengah bosan…

    Yang saya tahu, sebagian besar orang yang melakukannya cukup bodoh untuk menjadi seorang yang tidak tahu malu. :mrgreen:

  20. Emang sering sich dalam kehidupan sehari-hari kita nemuin pertanyaan retoris. kayak pulang dari ngantor, sang istri bilang : Udah pulang Mas?

    Tapi tahu ga, dari pertanyaan-pertanyaan seperti hubungan sosial kita malah lebih dekat dan akrab, diidentikkan kepedulian kita yang tinggi pada orang lain. Kebayang ga?

  21. Hoo… jayus itu memang penting kok :mrgreen:

    Menjawab pertanyaan yang tidak perlu dijawab itu kelihatannya sudah diungkapkan oleh poster diatas saya – -a
    Bisa mempererat hubungan sosial melalui interaksi sosial yang sering dilakukan. Seperti… berbicara selama beberapa menit tiap hari lebih efektif daripada berbicara selama berjam-jam selama seminggu sekali.

    Kalau ini masuk menjawab pertanyaan yang tak perlu dijawab? 😛

    Preman: Sialan kamu!
    Andi: Si Alan sih masih di rumahnya, belum bangun dia. Saya bukan si Alan, tapi si Andi..

  22. Hoo… jayus itu memang penting kok :mrgreen:

    Makanya sampe ada kategori blogger ter-jayuz di IWPBA.
    *Ngelirik mas Anto*

  23. Mwakakakakk yang di atas itu emang bukan pertanyaan..jadi gak butuh jawaban..tapi klo gak di jawab terlihat bodoh ..hu3..serba salah~

  24. @ fR3dDy

    Sebenarnya saya mencibir terhadap orang – orang yang menganggap itu bodoh. 😕

    @ Xaliber von Reginhild

    Hmm….kalau yang itu, sebenarnya agak rancu kalau dijawab. Soalnya itu bukan berbentuk kalimat tanya. :mrgreen:

    @ p4ndu_Falen45

    *Gebukin anto pakai payung* 😆

    @ chielicious

    Pertanyaan yang mana nih…?

  25. rasanya saya tidak perlu memberi komen 8)

    *direbus idup-idup*

  26. De Be, jadi saya bodoh ya…..:( T______________________________T

  27. ‘Kan tergantung pendapat diri sendiri.

  28. ok, klo begitu saya tidak merasa diri sendiri bodoh. Cuma sering melakukan kesalahan….

    atau bodoh?

    ya…tapi tak apalah.
    semangat!

  29. Kesalahan sih semua orang juga ‘punya’.

    Untuk menetralisirnya, biasanya orang – ornag memakai cara yang diatas (Sebenarnya tidak biasanya sih). :mrgreen:

  30. huehuehue saya suka tulisan dibawah image “anda bodoh ya…?” dalam banget gitu maknanya. bakal gue inget, gue catat, dan gue praktekan dengan penuh perasaan 😀 tekad gue udah bulat (halah…)

  31. Bukannya pertanyaan yang tidak perlu dijawab berakhiran “-tah” dalam bahasa?

    Contoh:
    “apatah DB masuk jurusan bahasa di SMA?”

  32. @ immoz

    Selamat belajar. 😆

    @ Tendou-Soji

    Kalau tidak salah, ‘bilamana’ juga masuk.

  33. Ga, bilamana bisa dijawab…

    “salah nih mas DB???”

    Bohahaha!

  34. […] Dalam acara yang namanya MOS ini, tidak seru kalau tidak ada senior yang ambil bagian, terutama yang berpangkat OSIS. Oke lah, kalau sekedar berkenalan dengan para kakak yang ingin dianggap hebat atau meminta tanda tangan para OSIS dengan cara yang normal masih bisa ditolerir. Tapi bagaimana kalau sudah sampai membuat orang kesal atau bahkan menangis karena bentakan-bentakan yang terdengar seperti memanggil teman-teman hewannya di hutan keras atau karena menyuruh menjawab pertanyaan mengesalkan yang sebenarnya tidak perlu dijawab? […]

Tinggalkan Balasan ke Death Berry de la Croix Batalkan balasan